Green Tourism Paket Wisata saat Krisis Global
PADANG--MI: Paket green tourism (wisata hijau) dinilai sebagai program kunjungan wisatawan paling tepat pada tahun 2009 karena peminat paket ini tidak terlalu dipengaruhi dampak krisis ekonomi global.
"Di 2009 diperkirakan krisis global masih berlanjut dan akan berdampak pada arus kunjungan wisatawan mancanegara terutama untuk wisata konvensional, sedangkan akan bisa bertahan adalah paket wisata green tourism," kata pelaku wisata, Ridwan Tulus di Padang, Selasa.
Ia menjelaskan, wisata konvensional merupakan kunjungan terutama untuk melihat objek wisata dan seni budaya sedangkan green tourism, kunjungan yang diperluas dengan memasukan unsur kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur yang masuk dalam green tourism, menurut dia, seperti upaya penyelamatan hutan, pelestarian flora-fauna, kegiatan konservasi alam dan hidup berbaur dengan masyarakat lokal serta mengikuti kehidupan sehari-hari berdasarkan tradisi seni budaya setempat.
Ia menyebutkan, green tourism lebih diminat calon wisatawan mancanegara dari kalangan menengah ke atas yang kemungkinan kondisi keuangannya tidak terlalu terpengaruh krisis ekonomi global.
"Selain itu, peminat paket ini adalah kalangan yang hobi atau peminat khususnya terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat lokal," tambahnya.
Karena itu, peminat green tourism tidak terlalu terpengaruh krisis global untuk melaksanakan kunjungan ke objek-objek wisata yang menawarkan paket tersebut termasuk di Indonesia.
Dalam hal ini, kata Ridwan yang juga direktur Biro Perjalanan Wisata, 'Sumatra and Beyond' ini, para pelaku bisnis wisata sejak awal harus menyiapkan konsep paket green tourism untuk ditawarkan pada 2009.
"Nilai tambah lainnya paket wisata ini adalah, melibatkan dan memberikan keuntungan materi langsung bagi masyarakat sehingga akan mendapat mendukung dari kehidupan masyarakat lokal," tambahnya. (Ant/OL-03)
"Di 2009 diperkirakan krisis global masih berlanjut dan akan berdampak pada arus kunjungan wisatawan mancanegara terutama untuk wisata konvensional, sedangkan akan bisa bertahan adalah paket wisata green tourism," kata pelaku wisata, Ridwan Tulus di Padang, Selasa.
Ia menjelaskan, wisata konvensional merupakan kunjungan terutama untuk melihat objek wisata dan seni budaya sedangkan green tourism, kunjungan yang diperluas dengan memasukan unsur kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur yang masuk dalam green tourism, menurut dia, seperti upaya penyelamatan hutan, pelestarian flora-fauna, kegiatan konservasi alam dan hidup berbaur dengan masyarakat lokal serta mengikuti kehidupan sehari-hari berdasarkan tradisi seni budaya setempat.
Ia menyebutkan, green tourism lebih diminat calon wisatawan mancanegara dari kalangan menengah ke atas yang kemungkinan kondisi keuangannya tidak terlalu terpengaruh krisis ekonomi global.
"Selain itu, peminat paket ini adalah kalangan yang hobi atau peminat khususnya terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat lokal," tambahnya.
Karena itu, peminat green tourism tidak terlalu terpengaruh krisis global untuk melaksanakan kunjungan ke objek-objek wisata yang menawarkan paket tersebut termasuk di Indonesia.
Dalam hal ini, kata Ridwan yang juga direktur Biro Perjalanan Wisata, 'Sumatra and Beyond' ini, para pelaku bisnis wisata sejak awal harus menyiapkan konsep paket green tourism untuk ditawarkan pada 2009.
"Nilai tambah lainnya paket wisata ini adalah, melibatkan dan memberikan keuntungan materi langsung bagi masyarakat sehingga akan mendapat mendukung dari kehidupan masyarakat lokal," tambahnya. (Ant/OL-03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar